BUAT APA INGIN MENJADI DEWASA, PADAHAL ITU MENYEBALKAN?
Konon , di masa SMA perempuan yang sedang jatuh cinta akan lebih mudah berbahagia (setidaknya sih waktu dulu) pisang hijau di depan sekolah warung makan lima ribuan film terbaru di bioskop , berdua di medsos hal-hal kecil inilah yang kemudian membuat hati berbunga-bunga . di bandingkan umur saya yang kini berkepala dua , love life memang terasa sekali bedanya . apalagi perempuan itu memang aneh .
Dari bidang percintaan saja , kisah asmara masa muda terbukti jauh lebih menyenangkan (meski kadang sedikit naif) di banding masa-masa menjadi dewasa . nyatanya , menjadi dewasa tidak semulus kulih wajah yang harus di kenai skincare berlapis-lapis lagi-lagi soal cinta , ketika sudah menjadi dewasa , segalanya ikut-ikut berubah termasuk orientasi dan pikirin soal masa depan .
Saya pribadi mengalami proses "menjadi dewasa" pada saat berusia 24 tahun dan sejak saat itu saya sadari hidup saya perihal asmara langsung jungkir balik nggak ketulungan . dari naik turunya percintaan ini saya mungkin kamu atau perempuan-perempuan lainnya lalu mengukir sifatnya sendiri . yang jelas , perempuan itu bisa segera memaafkan luka , tapi selamanya ia akan ingat bagaimana sakit hati yang dirasakan dulu .
menjadi orang dewasa adalah proses memaafkan yang berkali-kali lipat , baik memaafkan diri sendiri maupun orang lain seperti yang saya singgung di atas , itu sayangku adalah bagaimana kami bisa mengajak dirimu sendiri untuk bersikap dewasa dan tidak kekanak-kanakan pada masa ini , kamu mengerti bahwa mantanmu adalah manusia yang sama seperti kamu dan kamu tak punya kuada apapun untuk memaksanya meminta maaf sampai akhir disupnya atau pun memperbaiki hubungan kalian yang sudah luluh .
padahal kalau itu terjadi saat kamu masih SMA bisa saja kamu langsung kabur dari mantanmu dan menggelar forum curhat bersama cewek-cewek kelas sebelah selepas istirahat . masalah-masalah yang dulu kita hadapi saat masih remaja mendadak berubah menjadi badai yang paling lima puluh kali lebih besar , meski kadang-kadang terasa jauh lebih remeh di banding kelihatannya .
Teman kita masih banyak , tapi hanya sedikit sekali yang benar-benar meluangkan waktu untuk bertemu pekerjaan di kantor tiba-tiba menjadi porsi pikiran yang lebih besar , bukan kah ini berbeda dengan masa-masa SMA dimana masalah hidup kita yang terbesar hanyalah perihal remidi ulangan biologi dan tunjuk-tunjukan menjawab pertanyaan saat selesai mempresentasikan tugas kelompok sejarah .
Percaya deh menjadi dewasa itu menyebalkan kamu nggak bisa bangun pagi dan merasa gembira bakal ketemu sahabatmu di kelas hari ini , soalnya sahabatmu sekarang sudah menikah dan punya tiga orang anak yang membuatnya bakal kerepotan kalau kamu tiba-tiba meneleponnya hari ini .
Kesedihan menjadi orang dewasa tentu berbeda-beda untuk masing-masing orang mungkin sekarang kamu sedang pusing memikirkan utang , tekanan pekerjaan dari atasan , mantan meneror , krisis kepercayaan gara-gara di selingkuhi .